December 30, 2004

Mochitsuki


Sepanjang tahun, kalo mau beli mochi Jepang sih selalu tersedia di supermarket atau counter. Tapi pada dasarnya, mochi adalah masakan khusus menyambut tahun baru. Seperti gambar disamping itu tuh.. itu adalah shogatsu kazari (pajangan tahun baru) yang berbentuk mochi.

Biasanya menjelang pergantian tahun, keluarga Jepang menggelar acara Mochitsuki atau acara pembuatan mochi. (Tapi ini jenis mochi tradisional Jepang ya,... yang warna putih itu, bukan jenis fancy mochi). Mereka ngumpul rame-rame, ngundang tetangga atau teman-temen, lantas kemudian gotong royong bikin mochi. Semua dikerjakan bersama, mulai dari bikin nasi, mengolah nasi jadi mochi dengan cara ditumbuk, ngeratain mochi di papan untuk disimpan sebagai persediaan sepanjang tahun dan kemudian mengolah mochi jadi aneka masakan.

Acara mochitsuki ini emang unik banget, sehingga dijadikan atraksi untuk turis asing. Biasanya di tempat-tempat umum banyak yang ngadain acara mochitsuki ini. Tapi Mochitsuki yang diadakan dirumah udah jelas suasananya lebih akrab dounggg..

Dan tahun ini kita beruntung banget dapet undangan dari Keluarga Kumazaki untuk ikutan acara mochitsuki 'rumahan'. FYI, keluarga Jepang ini familiar banget sama Indonesia. Hampir tiap tahun mereka liburan ke Indonesia. Dan malah pak Kumazaki fasih buangeeet bahasa Indonesia, karena beliau waktu masih muda dulu adalah ahli kayu yang mengepalai pembangunan struktur kayu berbagai hotel di Indonesia, antara lain HI, Natour Garuda (Jogja) dan Sanur Beach Hotel.

Ibu Kumazaki pesan supaya kita jangan sampe enggak dateng, karena ini adalah acara mochitsuki terakhir yang diadain dirumahnya. Menurut beliau sih tahun-tahun berikutnya enggak bikin lagi karena mereka sudah lanjut usia. Tapi kayaknya alasan sebenernya bukan itu deeh...hehehe...

Saya pikir sih mereka 'excited' banget memperkenalkan acara mochitsuki ini kepada kita berdua yang gaikokujin (orang asing). Karena waktu kita sampe di kediaman keluarga Kumazaki di Makuhari, Chiba-Ken, kita langsung disambut super meriah dan yang dateng buanyaaaaaaak banget.. Semuanya pada heboh berebutan jelasin ke kita gimana cara bikin mochi.

Acaranya sendiri lamaaa.... mulai dari jam 10 pagi dan baru selesai jam 6 sore. Mungkin karena bikin mochi-nya banyak banget. Berasnya gak kurang dari 6 karung!!!

Step-step pembuatan mochi bisa diliat di foto-foto ini........


Ini waktu para cowok-cowok lagi siap-siap nyalain tungku untuk masak nasi.
Tungkunya diluar rumah, dinyalain pakai kayu bakar.


Diatas tungku ditaruh beberapa periuk nasi tradisional Jepang yang terbuat dari kayu, dan ditumpuk bersusun.



Setelah nasi-nya mateng, lantas ditaruh di semacam lumpang kayu dan dikasih air sedikit. Itu yang lagi ngangkat periuknya adalah pak Kumazaki himself :) Terus terang saya takjub liat beliau, yang ngangkat langsung periuknya dari tungku tanpa pake sarung tangan, padahal kan panas banget.... tangannya sakti amat!

Nah setelah ini, jreng jreeeeng.......... the most important part dimulai!!!



Nasinya ditumbuk-tumbuk (mungkin lebih tepatnya digebuk-gebukkin kali yaaa) menggunakan semacam palu besar dari kayu yang berat. Disini pembuatan mochi membutuhkan sedikitnya dua orang, satu orang menggebuk dan yang satunya lagi menguleni nasi dengan tangan yang dibasahi sedikit air. Dua step ini dilakukan secara bergantian. Sewaktu gebukkannya diangkat, nasi-nya diuleni. Dan yang menguleni nasi harus cepet-cepet narik tangannya sebelum gebukkannya jatuh lagi. Ini yang jadi atraksi tersendiri... malah para pembuat mochi yang jago banget bisa melakukan dua step ini dalam tempo yang cepet banget tanpa ada accident tangan kena gebuk.

Acara nggebukkin mochi ini gak bisa sebentar. Paling enggak satu batch makan waktu sekitar 20 menit. Dan bisa diliat di foto-foto diatas, yang nggebukkin mochi orangnya beda-beda, karena emang capek bangeet... jadi mesti ganti-gantian.


Laaah kalo ini mah suami saya yang lagi 'dikerjain', suruh gantian nggebukkin mochi....

Setelah digebukkin sambil dibasahin dan diulenin berulang kali, akhirnya nasinya jadi kenyal dan liat seperti iniiii.....

Inilah sodara-sodara yang disebut mochi.....



Setelah mochi-nya jadi, para ibu-ibu meletakkan mochi diatas papan yang ditaburi tepung, lantas diratain sampai melebar. Papan-papan ini kemudian disimpen di gudang penyimpanan mochi untuk persediaan sepanjang tahun. Untuk keperluan tertentu, ada juga sebagain yang dibentuk bulat-bulat kecil.

Tadinya saya mau nyobain nggebuk mochi, cuman beraaaaaaat banget! Yang ada diketawain ajah sama orang-orang.. jadi akhirnya saya ikutan ngeratain mochi di papan aja. Dan enaaaaaak banget ngerasain tangan yang kedinginan kena mochi yang anget..

Pada batch terakhir, setelah mochi-nya jadi, pak Kumazaki sebagai pemangku hajat ngambil segepok mochi dan kemudian membagi secuil-secuil untuk setiap orang yang hadir. Kemudian kita makan bersama cuilan mochi sebagai lambang tahun ini ditutup dan semoga tahun depan bisa lebih baik lagi dari sekarang.


Acara ditutup dengan makan-makan dan minum-minum bareng..... (and yesss, those homemade sushis were sooooooo delightful!). Dan selesailah acara mochitsuki tahun ini....

Selamat tahun baru semuanya.... semoga tahun depan semuanya jadi lebih baik dari sekarang..
AKEMASHITE OMEDETOU GOZAIMASU !!!!!

1 comment:

Orenji said...

tiba2 saya pengen mochi, jd search di internet. ternyata lama banget ya bikinnya... gak sebanding ama makannya. saya kangen mochi jepang lembut banget apa lagi yang isi stroberi. kalo di jakarta jualnya di mana ya...