April 24, 2005

Rumah Kameria

Jangan dikira kalo tinggal di Jepang tu rumahnya gede-gede, kayak rumah di sinetron Punjabi. Wuuuuuh, mimpi itu mah....! Kenyataannya rumah kita disini imuuuut banget,.. yah seperti para penghuninya-lah kira-kira.. (protes bayar!)

Sebetulnya ada beberapa tipe rumah di Jepang...
- Apato (apartemen).
Ya ini emang apartemen, walaupun dalam satu bangunan ada yang cuman terdiri dari 2 tingkat dan dalam satu tingkat ada yang cuma 3 unit. Pokoknya bersusun lah.. Tapi yang disebut apato ini biasanya bangunan lama. Kebanyakkan malah dindingnya tipis banget, dari kayu atau dari semacam seng.
- Mansion
Ini apartemen juga, tapi bangunannya udah lebih modern. Biasanya dibangun di masa-masa setelah tahun 80-an, dengan konstruksi bangunan yang rata-rata udah masuk kategori 'tahan gempa'.
- Danchi
Kalo di Jakarta, ini seperti rumah susun/flat. Jadi dalam satu lahan luas dibangun 3 atau lebih bangunan flat yang bentuknya persis sama, dan bangunannya tinggi-tinggi.. minimal 10 lantai. Dalam satu lantai ada beberapa unit tempat tinggal. Biasanya danchi lebih luas daripada apato atau mansion, karena diperuntukkan untuk keluarga.

Nah, rumah kita yang imut ini termasuk tipe Mansion. Luasnya sekitar 8,5 tatami (ho'oh, kalo di Jepang ukuran luas rumah itu bukan per meter persegi, tapi per berapa tatami). Terdiri dari satu ruang serbaguna (ya soalnya itu satu-satunya ruangan yang ada... ya buat tidur, buat nonton TV, buat makan, dll), trus satu dapur super mepet, satu kamar mandi, genkan (foyer) dan gudang. Jadi bisa dibayangkan betapa kecilnya... masih lebih luas tipe RSS di Indonesia.


inilah dia ruang serbaguna...


genkan (foyer) sempit.... sebelah kiri dapur, sebelah kanan kamar mandi



ini dapur, taman bermain saya...


dan inilah kamar mandi sekaligus toiletnya...

Tapi biarpun kecil, kita cinta banget sama rumah ini. Biarpun kecil, semuanya menyenangkan. Di ruang serbaguna, kita bisa nonton TV sambil makan atau tiduran sambil dengerin lagu tanpa harus pindah-pindah ruangan... just like whole in one package! Dapur sempit yang tadinya ngebingungin pun malah jadi kerasa convenient, karena semuanya berada dalam jangkuan tangan. Dan ambil hikmahnya aja, semakin kecil lahan berarti semakin sedikit yang mesti dibersihin. Artinya, bisa hemat waktu dan hemat tenaga juga.... menyenangkan bukan?

Kalo soal letaknya, wah... apalagi. Very convenient! Mau ke stasiun kereta api JR (Japan Railways) deket banget, cuman 4 menit jalan kaki. Kalo mau ke stasiun kereta Keisei lebih deket lagi... tinggal nyebrang ke bangunan depan rumah aja.

Kampus tempat suami saya ngajar dan belajar juga deket. Dulu waktu masih tinggal di Odaiba, suami saya tiap hari harus commute naik kereta selama 1,5 jam lebih sekali jalan. Sekarang, dari kampus tinggal nyebrang jembatan, ambil shortcut lewat mall, trus sampe rumah deeh...

Daerah sekeliling mansion kita juga enak banget. Biarpun sebetulnya letak bangunannya di samping jalan raya, tapi gak pernah rame... selalu bersih, dan di depan jendela persis ada pohon sakura yang cantik banget waktu elegy season.



Tambahan lagi.. itu tuh, persis di depan rumah ada mol gedeeeeeeee..... lengkap sama supermarket super gede dan food court, yang buka 24 jam!!

Nah kalo soal harga sewa, ya jangan dibandingin sama harga sewa rumah di Jakarta lah... living cost-nya juga kan beda. Tapi yang jelas, dengan harga sewa rumah saya per bulan sekarang ini, gak bakalan dapet yang sebagus dan se-strategis ini di tengah-tengah Tokyo.

Nah.. kalo udah gini, kurang apa coba....???

No comments: